Kesetiakawanan Putra Sam'ba Putra Sampih Banjar

KESETIAKAWANAN SOSIAL PUTRA SAM'BA PUTRA SAMPIH BANJAR Peduli Terhadap Sesama Call 081394315190

Sabtu, 09 Mei 2020

Polemik Masyarakat Di Tengah Pademi Covid-19

Berita penyebaran covid-19 belum juga berahir namun masyarakat kembali disuguhi pemberitaan yang kurang  nikmat bagi sebagian masyarakat Mulai Dari berita penolakan bantuan gubenur sampai tumpang tindihnya bantuan pemerintah. Itu semua menimbulkan pertanyaan di dalam hati kita semua. 
Siapa, untuk apa Dan Ada apa penolakan bantuan gubenur itu terjadi kalau penolakan itu terjadi karena yang di daftar calon penerima namun tidak layak mungkin itu kita bisa maklum. Tapi yang menjadi kekwatiran kita,  kita takut yang menolak justru mereka yang tidak terdaftar dalam daftar calon penerima bantuan itu sendiri.
Tumpang Tindih, Ada sebagian warga yang dalam satu keluarga menerima Dua program bantuan sekaligus. Contohnya program PKH Dan BNPT Inilah yang menjadi pemicu kecemburuan sosial di  kalangan masyarakat Dan  itu semua menuntut diri kita yang tidak terdaftar dalam Dua bantuan itu untuk sadar diri kalau mereka lebih membutuhkan Dan kita harus yakin diri Dan keluarga kita masih diberikan rizqi yang lebih, Amin. 
Bukan hanya itu, tumpang tindihnya bantuan pun terjadi di daftar penyerima bantuan di tengah Pademi penyebaran covid-19 banyak nama yang ganda atau dobel dalam daftar itu, namun lebih lucu Dan Aneh masih Ada nama nama dalam daftar bantuan yang sudah meninggal padahal kalau kita selidiki Almarhum/Almarhumah meninggal bukan satu atau Dua bulan yang lalu bahkan sudah bertahun tahun termasuk masyarakat yang sudah pindah alamat pun masih masuk di daftar penerima bantuan di lingkungan yang Lama. 
Ini semua menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat awam, Dan apakah ini suatu Bukit bahwa betapa rendahnya SDM suatu lembaga terkait atau itu menunjukan kalau kurangnya sinergi kerja sama antar intansi. 
Bukan kah Kemensos,  BPS, Kemendes punya sensus masing masing kalau di kab/Kota Ada dinsos, BPS Dan Capilduk kalau semua saling berkomunikasi Insa Alloh semua data tersebut cepat teratasi Dan bantuan sebagai bentuk kepedulian pemerintah tidak akan menimbulkan polemik di kalangan masyarakat. 
Semoga tulisan ini bisa menjadi kajian bagi masyarakat Dan pemerintah harap maklum. 

Minggu, 19 April 2020

Tip Mengasuh Anak Selama Karantina COVID-19

Selama musim pandemi, pemerintah mengimbau anak-anak sekolah untuk belajar di rumah. Sementara itu, walaupun disibukkan oleh tugas dari kantor, orang tua juga ingin anak-anak tetap aktif dan sibuk. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa membantu orang tua untuk mewujudkan hal tersebut:
1. Buatlah Jadwal yang Harus Dilakukan Anak di Hari Sekolah
Buatlah pengaturan berdasarkan mata pelajaran dan selingan waktu istirahat/bermain bagi anak. Ini akan membantu anak agar tetap disiplin dan membuat masa transisi ketika kembali ke sekolah nanti menjadi lebih mudah. Selain itu dengan adanya seluruh anggota keluarga di rumah, biasakan juga beristirahat untuk berdoa sejenak bersama semuanya. Ini juga akan menanamkan kebiasaan berdoa pada anak.
2. Berbagi Informasi dengan Anak
Persiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang akan dilontarkan anak terkait Covid-19. Anda bisa menggunakan gambar atau memberikan penjelasan ringan sesuai usia mereka.
3. Sediakan Area bagi Anak untuk Beraktivitas Seharian
Sediakan area agar anak-anak bisa bermain dan berkegiatan kreatif, misalnya berolahraga atau beraktivitas seputar seni. Jika memungkinkan, pisahkan area bermain dan belajar sehingga secara mental mereka bisa membedakan antara waktu belajar dan bermain. Ini akan membuat mereka tidak cepat merasa bosan, tidak tertarik, dan rewel saat beraktivitas seharian di rumah.
4. Lakukan Kegiatan Bersama-sama Sebagai Keluarga
Nabi Muhammad ﷺ berkata, “Hormatilah anak-anak kalian dan perbaikilah adab-adab mereka.”
Ibnu Majah
Eratkan ikatan hubungan keluarga dengan aktivitas interaktif dan obrolan-obrolan seperti games dan cerita audio. Anda juga bisa mengajak anak mengobrol seputar Islam, misalnya dengan membacakan mereka kisah para nabi dan mengajarkan cara beribadah.
5. Batasi Waktu Penggunaan Perangkat Elektronik
Sediakan waktu khusus untuk menggunakan gadget dan pastikan pilihan aplikasinya hanya yang sesuai untuk usia mereka. Jika anak menggunakan perangkat elektronik.
Manfaatkan waktu karantina untuk membaca Quran. Saat membaca Quran sudah menjadi kebiasaan, keluarga akan menjadi lebih kuat. Jadilah bagian dari gerakan Quran terbesar di dunia.
Semoga Allah melancarkan segala urusan kita dan menjaga keselamatan keluarga serta orang-orang tersayang di masa pandemi ini

Sabtu, 18 April 2020

Hikmah Di Malik Pandemi Virus Corona "COVID-19"


1. Makanlah yang menyehatkan lagi Halal. Jauhi makanan dan minuman Haram. Bukankah awalnya virus muncul setelah binatang binatang, liar, buas dan kelelawar dibantai dengan kasar atau dibakar hidup hidup lalu dimakan?.
2. Jangan lagi berpakaian minim lagi ketat mengumbar aurat. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita berpakaian serba tertutup?, dan memang kan semua agama Samawi memuliakan pakaian yang rapih, bersih dan sopan.
3. Jaga ucapan, makanan, dan pendengaran. Bukankah masker Covid-19 telah mendidik kita menutup mulut, lidah, telinga dan hidung?
4. Jangan lagi ada "pergaulan bebas" tanpa batas, selingkuh dan kumpul tanpa ikatan sah. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita untuk Sosial Distancing dan Physical Distancing, jaga jarak, bahkan bersalamanpun tidak bersentuhan?.
5. Jangan lagi malas ke rumah rumah Ibadah, Masjid dll. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita, bagaimana sedih dan stress nya kita tanpa ada tempat memohon, berdoa, tak bisa beribadah berjamah dan shalat di Masjid dalam suasan batin yang damai. Bagaimana sedihnya melepas saudara kita yang meninggal tanpa dishalatkan beramai ramai di Masjid?.
6. Jangan lagi pernah abaikan rumah, keluarga dengan terlalu sibuk di luar rumah. Bukankan Covid-19 telah mendidik kita untuk banyak tinggal di dalam rumah bersama keluarga ?
7. Jangan lagi ada rasa angkuh, sombong, dan merasa besar serba bisa.
Bukankah Virus Corona yang kecil dan tak tampak mata itu telah mendidik kita, bahwa tidak ada yang mampu mencegahnya jika Covid-19 ingin datang mampir?, dan Covid-19 tidak mengenal status sosial miskin atau kaya, tua atau muda pembesar atau rakyat biasa, semua dihinggapi.
8. Jangan lagi jauh dari Tuhan yang Maha Pencipta. Bukankan Covid-19 telah mendidik kita, dalam suasana Covid-19 aktif menyebar, semua orang ketakutan dan semua orang baru mendekat berdzikir dan berdoa, memohon perlindungan Tuhan Sang Kholiq?.
9. Jaga kebersihan dan ketertiban. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita agar selalu menjaga kebersihan badan, pakaian, barang dan lingkungan dengan rajin mandi, mencuci tangan, semprot antiseptik dan disinfektan, dan tidak sembarangan membuang sampah?
10. Jangan lagi abai dan masa bodoh pada anugerah Allah yang melimpah tak terbatas, seperti sinar matahari, tumbuhan yang menyehatkan dll. Perbanyaklah bersyukur atas karunia gratis itu semua.
Bukankah Covid-19 telah mendidik kita agar rajin berjemur n OR di pagi hari, rajin minum jahe, sereh, kunyit, lemon dll agar daya tahan tubuh kita lebih kuat? . Tanam dan peliharalah tumbuhan yang memberi manfaat kesehatan.
11. Tingkatkan semangat kebersamaan, solidaritas, saling tolong. Jangan lagi semua dihitung berdasarkan kepentingan pribadi dan pamrih. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa kita tidak mampu mengurus diri sendiri seorang diri, kita butuh orang lain yang meski bukan saudara seperti dokter, dll. Kalau tidak ditolong orang, bisa mati mendadak di jalanan saat dihindari orang karena takut tertular.
12. Berimanlah, beragamalah dengan baik. Percayalah yakinilah pada hal hal Ghaib yang tak tampak mata, seperti adanya Tuhan, ada Malaikat dan ada Jin. Jangan lagi menantang Tuhan dengan mengatakan, bagaimana percaya pada Tuhan sedang kita tidak bisa melihat Tuhan.
Bukankah Covid-19 mendidik kita bahwa meski Virus Corona tidak tampak. tapi ada, buktinya, banyak yang terpapar oleh Covid-19 dan meninggal.
13. Selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan Akhirat dengan perbanyak kebaikan, meningkatk kualitas n kuantitas ibadah dan amal sholeh. Hidup di Dunia ini hanya sementara saja, sewaktu waktu bisa mati.
Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa kematian bisa datang menjemput secara tiba tiba dan di mana saja.
14. Daya tahan tubuh akan kuat jika selalu berbaik sangka, sabar, syukur, ikhlas dan jujur.
Daya tahan tubuh akan melemah saat pikiran dikuasai dengki, fitnah, iri, hasut, ujaran kebencian dan cacian, seks bebas, seks sesama jenis, dan Narkoba.
Maka perkuatlah ketahanan tubuh dengan selalu berbaik sangka, husnudzon, ikhlas dan tawalkal. Jangan lagi ada iri, caci, dengki, ujar kebencian, fitnah dan kekerasan, Narkoba dan penyimpangan seksual.
Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa Virus Corona mudah menyerang mereka yang daya tahan tubuhnya lemah?.
15. Perkuat Silaturrahim. Jaga harmoni sesama makhluk. Jangan lagi merusak alam. Jangan ekspoilitasi kekayaan bumi secara berlebihan. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa, adanya keseimbangan dan pengurangan polusi industri, asap mesin, keseimbangan semburan kimia beberapa minggu ini, telah membuat udara, awan dan alam ini lebih cerah dan bersih?
Sungguh pelajaran yang luar biasa dari Virus Corona.
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT dan dijauhkan dari semua musibah dan penyakit. Dan wabah Covid-19 cepat berlalu. Aamiin YRA
Tolong Aamiinkan ramai ramai
keseluruh medsos kemana saja agar gema aamiin didengar oleh Azza Wajalla wa Maliki yaumudin
Selamat tinggal corona selamat datang Ramadhan jika ucapan adalah doa mohon di aamiinkan