Kesetiakawanan Putra Sam'ba Putra Sampih Banjar

KESETIAKAWANAN SOSIAL PUTRA SAM'BA PUTRA SAMPIH BANJAR Peduli Terhadap Sesama Call 081394315190

Sabtu, 28 Desember 2013

Kemiskinan Telah Merajalela

   



Negara Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara di dunia yang sebagian besar penduduknya tergolong penduduk miskin. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor : diantaranya, minimnya lapangan pekerjaan yang berdampak kepada makin meningkatnya angka penganguran serta belum maximalnya sumber daya manusia sehingga sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia hingga saat ini belum bisa dijadikan sebagai sebuah solusi untuk keluar dari permasalahan tersebut.
Permasalahan diatas hampir bisa dipastikan terjadi diseluruh wilayah Indonesia pada umumnya dan Kota Banjar pada khusunya, sebagai salah satu contoh diantaranya adalah daerah kami yaitu tepatnya di Kampung. Sampih Desa. Rejasari Kec. Langensari Kota. Banjar Jawa Barat, sampai saat ini masih banyak terdapat penduduk yang dapat dikategorikan sebagai penduduk miskin seperti : Keluarga fakir, miskin, jompo atau janda-janda tua serta anak-anak yatim piatu yang secara materi sangat memerlukan perhatian dan uluran tangan kita semua yang termasuk didalamnya para dermawan dan lembaga-lembaga yang peduli terhadap kelangsungan hidup serta masa depan mereka. Oleh karena itu dalam meningkatkan tali siraturrahmi, kami Forum Putra Putri Sampih Banjar ( Putra Sam’ba ) sangat perihatin dengan keadaan ini, namun dengan keterbatasan dan kekurangan yang kami miliki kami tidak bisa berbuat apa apa, kami sangat berharap ada dermawan yang peduli terhadap mereka untuk menyalurkan sebagaian rizqinya dan insa alloh kami siap menfasilitasi saudara - saudara untuk menyalurkan bantuan saudara - saudara semua, untuk melaksanakan dan menyelenggarakan kegiatan bhakti sosial berupa apapun untuk menyantuni fakir miskin, jompo, anak-anak yatim piatu ini.
Allah SWT telah memberikan hidayah serta limpahan rahmat bagi umat di muka bumi ini. Manusia, sebagai Khalifatullah dalam kehidupan sehari-hari selalu berhubungan dengan tiga hal yaitu dengan Allah SWT (habluminallah), dengan sesama manusia (habluminannas) dan dengan alam semesta. Hablumminallah diwujudkan dalam pelaksanaan ibadah (pengabdian) hanya kepada Allah SWT dan dilaksanakan dengan ibadah mahdhoh. Selain itu Allah SWT pun telah memberikan tuntunan agar sesama manusia hidup berdampingan dengan mengedepankan rasa saling menghormati dan tolong menolong dalam kebersamaan dan persaudaraan melalui zakat, infaq, shodaqoh dan amal-amal lain yang ghoiru mahdhoh.
Sebagaimana dalam kisah saat seseorang menanyakan kepada Rasulullah SAW, siapa yang telah menjalankan ibadah haji dengan mabrur? Rasululllah SAW menjawab, yaitu seseorang yang tidak pergi ke ka’bah karena telah mengorbankan harta tabungan ibadah hajinya untuk membantu tetangga yang lebih membutuhkan. Kisah lain tentang hubungan dengan alam semesta, yaitu saat seekor anjing sedang kehausan maka diberikan kepadanya air oleh seorang wanita penghibur, yang walaupun profesi wanita tersebut adalah pekerjaan yang hina, tetapi karena keikhlasan untuk menyelamatkan seekor anjing, maka wanita itu mendapatkan ampunan dan tempat yang terbaik disisi Allah SWT.
Dari dua kisah tersebut, maka jelaslah bahwa dengan dilandasi keteguhan dan kesungguhan dalam menjaga hubungan dengan Allah, seorang hamba yang telah berusaha untuk bermanfaat buat sesama manusia dan alam semesta maka Allah SWT akan memberikan tempat yang terbaik kepada mereka di sisiNya (khoirunnaas an-fa’uhu linnaas).


|M÷ƒuäur& Ï%©!$# Ü>Éjs3ムÉúïÏe$!$$Î/ ÇÊÈ   šÏ9ºxsù Ï%©!$# íßtƒ zOŠÏKuŠø9$# ÇËÈ  
tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, QS. Al-Ma’un : 1-2

$¨Br'sù zOŠÏKuŠø9$# Ÿxsù öygø)s? ÇÒÈ   $¨Br&ur Ÿ@ͬ!$¡¡9$# Ÿxsù öpk÷]s? ÇÊÉÈ   $¨Br&ur ÏpyJ÷èÏZÎ/ y7În/u ô^ÏdyÛsù ÇÊÊÈ  
 sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu Berlaku sewenang-wenang. dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya. dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah kamu siarkan. QS. Ad-Dhuha : 9-11
Ada puluhan fakir miskin di kampumg  kami yang sangat membutuhkan uluran tangan dari para dermawan  Berkaitan dengan hal tersebut Forum Putra Putri Sampih Banjar ( Putra Sam’ba ) dan dengan  perlunya tali siraturrahmi untuk terus dipelihara dengan rasa saling mengasihi dan tolong menolong didalam masyarakat melalui kegiatan yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas, disamping bertujuan untuk menjaga dan mengukuhkan hubungan dengan Allah SWT. ( Sumber Dari Berbagai Media )

Jumat, 20 Desember 2013

Tempo Dulu Kota Banjar Patroman

Banjar sebagai kota transit, perdagangan dan jasa benar-benar nyata dan bisa dirasakan oleh masyarakat. Ramainya terminal dan stasiun, sangat mempengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat Banjar ketika itu. Tak heran jika saat itu, Banjar benar-benar hidup. Denyut perekonomian dan kehidupan sosial di kawasan Kota Banjar nyaris tak pernah mati.
Warga Ciamis Selatan, Jawa Tengah dan sekitarnya yang hendak berangkat ke luar daerah, mau tak mau harus sing­gah dulu ke Banjar. Karena hanya di Banjar ada terminal yang menyediakan bus untuk bepergian keluar daerah. Hanya di Banjar pula ada stasiun KA yang menyediakan keberangkatan menuju ke kota-kota besar.
Namun dibalik semua itu, Banjar tempo Dulu (era 60-an sampai 80-an), kota dengan 4 wilayah kecamatan ini merupakan daerah transit yang sangat strategis. Karena Banjar merupakan titik keberangkatan dari berbagai moda transportasi massal, mulai dari bus sampai kereta api.
kehidupan masyarakat Kota Banjar juga ternyata menyimpan sebuah catatan hitam. Ya, dinamika kehidupan selalu menampilkan dua bagian yang saling bertolak belakang Ibarat siang dan malam, hitam dan putih,. baik dan buruk,. Selalu ada sisi gelap dalam setiap kehidupan. Seiring berjalannya waktu, pada gilirannya hitam putih kehidupan itu akan menjadi kenangan, yang sarat makna untuk dijadikan bahan evaluasi dan introspeksi diri.
bahkan sangat kelam. Betapa tidak, bisnis prostitusi begitu menjamur di kota ini. Saking ramainya bisnis esek-esek kala itu, sampai-sampai terbentuk dua titik lokalisasi pelacuran yang tumbuh subur. Dua tempat lokalisasi tersebut adalah komplek lokalisasi Rancagaok dan Gang Buntu. Kedua lokalisasi itu berdiri dengan disokong oleh keberadaan rumah-rumah "bordir" yang tersebar di beberapa titik. Kala itu, dua tempat itu menjadi tempat favorit bagi para lelaki hidung belang.
Saat itu, tempat hiburan yang menjadi tempat favorit adalah gedung sandiwara, dua unit bioskop (Kenanga dan Saudara), pertunjukan wayang orang atau arena ketangkasan yang kental dengan nuansa perjudian.
Tempat-tempat hiburan itu tersebar di kawasan kota, yakni di Jalan Letjen Suwarto, Jalan R Hamara Effendi, Jalan Kantor Pos dan sekitarnya. ( sumber Dari Berbagai Media )
Kehadiran para penjaja cinta satu malam itu secara tidak langsung didukung oleh kehadiran beberapa tempat hiburan. Jangan pernah berfikir tempat hiburan itu berupa diskotik, pub atau karaoke, seperti yang terjadi jaman sekarang.
Selain di lokalisasi dan rumah bordir, di tempat-tempat hiburan itulah para PSK jaman dulu berseliweran mencari hidung belang. Dengan dandanan mencolok dan parfum yang semerbak, para PSK berusaha memikat lelaki yang haus hiburan dan kenikmatan.
Selain warga Banjar dan sekitarnya, kehidupan malam di Banjar saat itu juga diramaikan oleh para saudagar dari wilayah Ciamis Selatan, awak angkutan umum, termasuk para penumpang yang tengah menanti jadwal keberangkatan. ( Sumber Dari Berbagai Media )