Cara Mencegah Hubungan Seks Bebas
Perilaku
seks bebas dapat dicegah dengan cara salah satunya dengan pendidikan seks.
Pendidikan
sex (Sex Education). Hal ini dapat diartikan sebagai penerangan tentang
anatomi, fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin. Pendidikan seks
adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi
dan tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkan secara baik, benar dan legal.
Mewaspadai hubungan
dengan lawan jenis apakah hubungan ini mengarah pada sex bebas atau tidak,
untuk memperoleh kepastian alangkah baiknya jika mengetahui tahapan-tahapan
menuju sex bebas. Tahapan-tahapan menuju sex bebas yaitu:
1. Pegangan tangan
2. Ciuman sebatas ciuman di pipi
dan kening
3. Ciuman bibir (kiss franc)
4. Pelukan
5. Petting (mulai berani melepas
pakaian bagian atas)
6. Meraba kebagian-bagian yang
sensitif (mulai berani buka-bukaan)
7. Melakukan hubungan seks
Biasanya para remaja pada saat
berpacaran baru berani melakukan tahapan dari nomor 1 sampai dengan nomor 5
(walaupun banyak juga yang berani melakukan tahapan nomor 6, tapi hanya
sebagian kecil yang sudah berani melakukan hubungan seks denga pacarnya).
Beberapa
hal penting dalam memberikan pendidikan seksual, seperti berikut ini, mungkin
patut kita perhatikan :
Cara
menyampaikannya harus wajar dan
sederhana, jangan terlihat ragu-ragu atau malu. Isi uraian yang disampaikan
harus obyektif, namun jangan menerangkan yang tidak-tidak, seolah-olah
bertujuan agar anak tidak akan bertanya lagi, boleh mempergunakan contoh atau
simbol seperti misalnya : proses pembuahan pada tumbuh-tumbuhan, sejauh
diperhatikan bahwa uraiannya tetap rasional.
Dangkal atau mendalamnya isi uraiannya harus disesuaikan
dengan kebutuhan dan dengan tahap perkembangan anak. Terhadap anak umur 9 atau
10 tahun t belum perlu menerangkan secara lengkap mengenai perilaku atau
tindakan dalam hubungan kelamin, karena perkembangan dari seluruh aspek
kepribadiannya memang belum mencapai tahap kematangan untuk dapat menyerap
uraian yang mendalam mengenai masalah tersebut.
Pendidikan
seksual harus diberikan secara pribadi, karena luas sempitnya pengetahuan
dengan cepat lambatnya tahap-tahap perkembangan tidak sama buat setiap anak.
Dengan pendekatan pribadi maka cara dan isi uraian dapat disesuaikan dengan
keadaan khusus anak. Pada akhirnya perlu diperhatikan bahwa usahakan
melaksanakan pendidikan seksual perlu diulang-ulang (repetitif) selain itu juga
perlu untuk mengetahui seberapa jauh sesuatu pengertian baru dapat diserap oleh
anak, juga perlu untuk mengingatkan dan memperkuat (reinforcement) apa yang
telah diketahui agar benar-benar menjadi bagian dari pengetahuannya. Pendidikan
seks ada dua jenis yaitu , pencegahan menurut agama, pencegahan seks bebas
dalam keluarga. ( suber dari berbagai media )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar