Kesetiakawanan Putra Sam'ba Putra Sampih Banjar

KESETIAKAWANAN SOSIAL PUTRA SAM'BA PUTRA SAMPIH BANJAR Peduli Terhadap Sesama Call 081394315190

Selasa, 03 Desember 2013

Mampukah Seks Bebas Kita Cegah

Pencegahan Seks Bebas dalam Keluarga
Masalah seks bebas yang melanda generasi muda kita sangat lah memprihatinkan bangsa ini, namun semua itu dapat kita cegah asal kita mau mencegahnya.
Dalam menangani masalah Sex Bebas ada beberapa solusi agar para generasi bangsa tidak terjerumus ke dalam masalah ini. Beberapa solusi untuk mencegah agar tidak melakukan sex bebas. Faktor lingkungan tempat bergaul dan keluarga sangat menyentukan dalam masalah pendidikan seks sehingga prilaku seks bebas dapat dihindari. Waktu pemberian materi pendidikan seks dimulai pada saat anak sadar mulai seks. Bahkan bila seorang bayi mulai dapat diberikan pendidikan seks, agar ia mulai dapat memberikan mana ciri-laki-laki dan mana ciri perempuan. Bisa juga diberikan saat anak mulai bertanya-tanya pada orang tuanya tentang bagaimana bayi lahir. Peran orang tua sangat penting untuk memberikan pendidikan seks pada usia dini.
a.      Keluarga harus mengerti tentang permasalahan seks, sebelum menjelaskan kepada anak-anak mereka.
b.      Seorang ayah mengarahkan anak laki-laki, dan seorang ibu mengarahkan anak 
      perempuan dalam menjelaskan masalah seks.
c.       Jangan menjelaskan masalah seks kepada anak laki-laki dan perempuan di ruang yang sama.
d.   Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah seks, gunakan kata-kata yang sopan.
e.      Meyakinkan kepada anak-anak bahnwa teman-teman mereka adalah teman yang baik.
f.        Memberikan perhatian kemampuan anak di bidang olahraga dan menyibukkan
mereka  dengan berbagai aktivitas.
g.      Tanamkan etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat karena itu merupakan sesuata yang paling berharga.
h.      Membangun sikap saling percaya antara orang tua dan anak. 

Orang tua yang bisa dalam hal ini sangat berperan penting. Point-point peranan orang tua dalam mencegahan sex bebas yaitu:
    1. Sebagai panutan (suri tauladan)
    2. Sebagai perawat dan pelindung
    3. Sebagai pendidik dan sumber informasi
    4. Sebagai pengarah dan pembatas
    5. Sebagai teman dan penghibur
    6. Sebagai pendorong
Digunakan upaya pencegahan atau penangkalan perilaku menyimpang dan upaya kuratif yaitu pengobatan dan penyembuhan. Agar perilaku seks bebas pada remaja dapat ditekan seminim mungkin, perlu dilakukan pencegahan yang baik dari lingkup keluarga, pemerintah dan masyarakat. Adanya komunikasi yang efektif di dalam keluarga antara orang tua dan anak mengenai pemahaman nilai-nilai moral dan etika sekaligus memberikan pengertian mangenai pendidikan seks kepada anak-anaknya sesuai dengan tingkat umurnya. Hal tersebut dapat menjadikan anak lebih dekat dengan orang tuanya sehingga anak tidak akan sampai terjerumus kepada hal-hal yang negatf termasuk sex bebas.

Peranan Guru Dalam Menangani Seks Bebas Di Kalangan Remaja/Siswa
Guru Bimbingan dan Konseling (BK) adalah seseorang yang memiliki peran penting dalam memfasilitasi, mengatasi dan memberikan layanan kepada siswa terutama dalam perkembangan siswa baik secara individu maupun perkembangan social serta membantu memecahkan maasalah yang dihadapi oleh siswa. Disekolah banyak sekali masalah-masalah yang muncul yang sering di hadapi oleh siswa di antaranya masalah pribadi seperti patah hati dan kurang percaya diri, maupun permasalahan social seperti kurang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, sering menyendiri dan kurang bisa bergaul dengan yang lain.
Masing masing masalah sangat beragam antara individu satu dengan individu yang lain yang mana tingkatan penyelesaiannya pun berbeda-beda. Namun dari permasalahan yang di alami oleh siswa jika tidak segera mendapatkan treatmen dari konselor maka kemungkinan dampak yang akan di timbulkan semakin parah.  Sebagai contoh ada siswa yang sering menyendiri dan dikucilkan oleh teman-temannya di lingkungan sekolah serta di dalam keluarganya pun dia sering kurang mendapat perhatian oleh orang tuanya, tidak mustahil juga bahwa anak tersebut lama-kelamaan justru akan masuk kedalam dunia pergaulan bebas, terlebih bahaya lagi jika anak tersebut sudah merasa nyaman di dunia barunya.
 Pergaulan bebas yang di anggap sebagai dunia barunya, yang dia rasa  sudah nyaman karena mendapat kelompok yang memperhatikan dia tidak seperti teman-temannya yang selalu mengucilkannya justru sebenarnya sangat merugikan. Salah satu bentuk pergaulan bebas yang sering dilakukan oleh para remaja adalah seks bebas. Seks bebas atau hubungan seks yang dilakukan diluar hubungan pernikahan. Dampak yang ditimbulkan dari seks bebas banyak sekali baik dalam kehidupan pribadi maupun social.
Dalam kehidupan pribadi atau dampak bagi diri sendiri diantaranya individu tersebut kemungkinan besar akan terkena berbagai macam penyakit seperti HIV, AID, sipilis dll. Hal itu jelas sangat merugikan dirinya sendiri.  Apabila itu terjadi pada perempuan akan berdampak kehamilan yang mana dari segi biologis belum matang sehingga apabila bayi itu lahir kemungkinan besar akan mengalami cacat. Sementara dalam kehidupan sosialnya, baik secara langsung  nama baik anda berserta nama baik keluarga akan tercoreng dalam kehidupan masyrakat.
Dengan adanya uraian diatas peran konselor sangatlah penting dalam hal ini. Konselor dapat melakukan atsau memberikan layanan kepada siswa-siswinya mengenai hubungan seks bebas baik secara klasikal maupun individual. Dengan menggunakan layanan klasikal di kelaas yaitu memberikan informasi yang seluas – luasnya dan pemahaman yang benar kepada semua siswa tentang seks atau memberikan materi pendidikan seks yang diharapkan agar para siswa tidak terjerumus dalam dunia seks bebas. Dapat pula melakukan pendekatan kepada orang tua siswa untuk memperhatikan aktivitas yang dilakukan anaknya di rumah. ( suber dari berbagai media )
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar