Segala sesuatu itu tidak akan terjadi jika tidak ada
sebabnya seperti pepatah mengatakan “Tak akan ada asap jika tidak ada api”.
Oleh karena itu sex bebas pun ada sebab mengapa dilakukan oleh kalangan remaja.
Beberapa Faktor-faktor yang mendorong remaja melakukan hubungan seks di luar
nikah, dan Faktor penyebab seks bebas yang dialami remaja dapat dikategorikan
menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal
1. Faktor Internal
Faktor internal atau
lebih lazimnya dari dalam diri seseorang remaja itu. Keinginan untuk dimengerti
lebih dari orang lain bisa menjadi penyebab remaja melakukan tindakan penyimpangan,
sikap yang terlalu merendahkan diri sendiri atau selalu meninggikan diri
sendiri, jikalau terlalu merendahkan diri sendiri orang remaja lebih mencari
jalan pintas untuk menyelesaikan sesuatu dia beranggapan jika saya tidak begini
saya bisa dianggap orang lain tidak gaul, tidak mengikuti perkembangan zaman
2. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal / faktor dari luar pribadi seseorang
remaja. Faktor paling terbesar memberi terjadinya prilaku menyimpang seseorang
remaja yaitu lingkungan dan sahabat. Seseorang sahabat yang sering berkumpul
bersama dalam satu geng, otomatis dia akan tertular oleh sikap dan sifat
kawannya tersebut. Kasih sayang dan perhatian orang tua tidak sepenuhnya
tercurahkan, membuat seorang anak tidak betah berada di dalam rumah tersebut,
mereka lebih senang untuk berada di luar bersama kawan-kawannya. Apalagi
keluarga yang kurang harmonis dan kurangnya komunikasi dengan orang tua dapat
menyebabkan seorang anak melakukan penyimpangan sosial serta seks bebas yang
melanggar nilai-nilai dan norma sosial. Apabila ayah dan ibu mereka yang
memiliki kesibukan di luar rumah akan membuat anak-anak remaja semakin
menjadi-jadi, sehingga mereka merasa tidak diperdulikan lagi.
Selain faktor internal dan eksternal di atas, ada juga
faktor lain yang secara umum dapat menyebabkan terjadinya seks bebas. Jelas
tidak ada faktor tunggal tetapi jelas bahwa penyebabnya bukan kondom.
Faktor pertama: pergaulan
Kita tahu pergaulan punya pengaruh besar terhadap perilaku kita. Maka
jika seseorang mempunyai lingkungan pergaulan dari kalangan teman-teman yang
suka melakukan seks bebas, maka dia juga bisa terpengaruh dan akhirnya ikut
melakukan seks bebas. Tekanan yang datang dari teman pergaulannya. Lingkungan
pergaulan yang dimasuki oleh seorang remaja dapat juga berpengaruh untuk
menekan temannya yang belum melakukan hubungan seks, bagi remaja tersebut
tekanan dari teman-temannya itu dirasakan lebih kuat dari pada yang didapat
dari pacarnya sendiri.
Adanya tekanan dari pacar. Karena mispersepsi terhadap makna
pacaran yang menganggap bahwa hubungan seks adalah bentuk penyaluran kasih
sayang. Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus
rela melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang akan
dihadapinya. dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan
juga sikap memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan suatu
hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri selayaknya orang dewasa. Adapun
tahapan-tahapan yang biasanya dilakukan oleh seseorang berani melakukan
hubungan seks diluar nikah:
1. pegangan tangan
2. ciuman sebatas ciuman
di pipi dan kening
3. ciuman bibir
4. pelukan
5. petting (mulai berani
melepas pakaian bagian atas)
6. meraba bagian yang
sensitive (mulai berani buka-bukaan)
7. melakukan hubungan
seks
Faktor kedua: pengaruh materi pornografi
(film, video, internet dsb)
Jika seseorang berulang kali
mengakses materi pornografi, maka ini bisa mendorong terjadinya perilaku seks
bebas.
Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan.
Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan
signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan
sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di
layar lebar.
Faktor ketiga: pengaruh
obat/narkoba dan alcohol
Seseorang yang bebas dari pengaruh narkoba dan alkohol bisa berfikir
jernih dan ini mencegah dia melakukan perilaku berisiko. Dalam keadaan
dipengaruhi oleh narkoba dan alkohol, maka pemikiran jernih bisa menurun dan
ini bisa mendorong terjadinya perilaku seks bebas.
Faktor
keempat: kualitas hubungan suami-isteri (buat yang sudah menikah).
Jika ada masalah dalam hubungan
suami-isteri, maka ini bisa mendorong yang bersangkutan melakukan hubungan seks
bebas.
Faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan pergaulan.
Lingkungan keluarga
yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang diberikan orangtua
terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang
anak dari keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari
orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika
tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat
tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkun1. Pengaruh
pergaulan sesama (peer group pressure). Seseorang yang mempunyai teman2
pergaulan yang berpaham seks bebas akan bisa terpengaruh oleh teman2nya ini
sehingga diapun ikut melakukan seks bebas. Karena kehidupan iman yang rapuh.
Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman
dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi
oleh situasi kondisi apapun.Kurangnya
pemahaman individu akan ajaran agamanya secara benar dan mendalam serta
kurangnya perhatian orangtua
Rasa penasaran, Pada
usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika
teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi
yang tidak terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong
mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan.
Pelampiasan diri,
faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur
berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi
yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan
merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam
pergaulan bebas.
Kematangan biologis
yang tida disertai dengan kemampuan mengendalikan diri cenderung berakibat
Negatif, yakni terjadi hubungan seksual pranikah dimasa pacaran. Sebaliknya
kematangan biologis yang disertai dengan kemampuan mengendalikan diri akan
membawa kebahagian remaja dimasa depannya sebab ia tidak akan melakukan
hubungan seksual pranikah.
Factor lain yang
menyebabkan orang melakukan seks bebas:
merasa bukan anak gaul, dengan pernah melakukan seks
dianggap ”Gaul” taraf pendidikan
sex bagi remaja yang belum tertata secara benar terlupakannya
intisari adat budaya luhur bangsa sebagai katalisator dalam pergaulan akibat
pengaruh globalisasi. Termasuk cueknya masyarakat
akan situasi linkungan juga menjadi faktor terjadinya seks bebas di kalangan
remaja dan orang dewasa.( sumber dari
berbagai media )